Saturday, June 23, 2012

Menunggu Kantuk

Malam menghantarkan gigil di telapak kaki
Pedas pandangan masih tersisa,  karena habis nonton bola
Di atap kota Bogor ini, aku menunggu kantuk
Namun ia tak datang
Mungkin sedang menari bersama rasa ingin tahu di otakku

Atau mungkin juga jadwal si kantuk belum saatnya datang
Tapi lelah sudah menempel di tangan, kaki, dan juga mata
Maka, aku harus rela menahan sengsara
Diserang hawa beku, sampai ke tulang

Selimut aku hamparkan
Oh,  dimana kantuk

Puncak,  Bogor 23 Juni 2012

Thursday, June 21, 2012

Pagi

pagi

sungguh, di awal hari aku sejatinya merasa merindumu
sungguh, saat mentari memerah aku selalu merasa sepi tanpamu
pagi, adalah tempat dimana romansa bertemu
di atas pahatan langit semburat merah dan biru
aku merasa sangat mencintaimu
aku cinta pagi dan kamu

hujan pagi bagiku kebahagiaan semu
mendung pagi menjadi kemuraman panjang
aku cinta pagi dengan langit bersih semburat merah dan biru

tapi kamu tak pernah ada untuk kita bersama
memandang langit bersih itu
kamu berlalu bersama malam
ketika sengatan surya sudah menyakiti kulit
kamu baru tiba entah darimana
cintaku.. kenapa kamu tak datang di pagiku?

kalibata, menjelang senja 21 06 2012