saat kau hampirkan api biru
nadiku pun berdesir
seperti kali saat banjir
namun ketika kau berhenti menyurukkan api
pada ujung hati
asaku meresap, seperti asap dihirup hawa
dek, kau buai aku dalam ayunan maya
melewati kawat tipis, sejuta pilin
waktu kau tak lagi menyapa
aku hilang rasa
menjadi hampa tanpa tawa
sajak untuk dewiy
ketika dia tak on line
No comments:
Post a Comment