duh...
aku sebenarnya rindu
padamu ya ketidakpastian
namun apa daya, dunia yang penuh mimpi
memperdayaku
membuai dalam selendang kesenangan
menjadikan diri patung mewah romawi
tak bernyali
ragu aku, ya ketidakpastian
apakah bila nanti bertemu engkau
ku kan menyambutmu
bergurau bersamamu
mengenang kesedihan yang kau lilitkan
berbangga dengan keberhasilan
saat menipumu
namun dalam hati masih saja kuimpikan kau
menghajar nuraniku, melelahkan syaraf egoisme
menendang niatan purba
ya ketidakpastian
datanglah, saat aku tak silau oleh dunia
ketika kaki tak kotor oleh lumpur germerlap api neraka
namun kapan itu, aku tak juga tahu, dunia memang lebih kuat
aku perlu bantuan
dari siapa?
aku belum tahu.
No comments:
Post a Comment